-->
Wiwa Coret

follow us

Artikel Terbaru

Kisah-kisah peserta SM3T

Sebagian besar orang pasti menyebut pengalaman peserta SM3T itu sangat menyenangkan. Dan hal itu memang benar adanya, heheheheee. Namun dalam pengabdian selama 1 Tahun di daerah 3T pasti mempunyai kisahnya masing-masing. Entah itu kisah pribadi :) maupun kisah publik (??).

Yang pertama
Kisah dimana cara adaptasi dengan daerah penempatan
Sebelum peserta SM3T diterjunkan di daerah tugas pengabdiannya. Terlebih dahulu para peserta mengikuti kegiatan PRAKONDISI (14-26 Agustus 2014), dimana para peserta akan dibina dan dibimbing serta dibekali berbagai ilmu dan cara-cara beradaptasi di daerah 3T. Untuk LPTK UNY dulu tempat Prakondisinya berada di AAU. Dimana para pelatih kami adalah para senior-senior tentara yang terkenal dengan kedisiplinan dan ketegasannya (bukan galaknya lho wkwkwkwk). Waktu pertama kita (baca peserta sm3t) tiba di AAU, kita semua dibariskan seperti sekelompok pasukan militer yang akan berperang. Kami dikasih tahu tentang aturan-aturan yang berlaku di AAU (aturan untuk para peserta sm3t). Dimana harus bangun pagi buta dan sudah siap dilapangan setelah melakukan sholat subuh. Dimana kita tidak boleh membawa Hp dan uang serta makanan (bekal makanan dari rumah), karna makanan sudah disediakan oleh panitia. Setelah itu kita dikasih waktu beberapa menit untuk menghabiskan makanan yang kita bawa dari rumah tersebut dan harus habis karna kalau tidak habis jadi mubadir toh cuma dibuang tuh makanan :(. Setelah itu kita bergegas ke asrama kita, yang disitu sudah siap 2 ahli pemotong rambut, yang telah siap memotong rambut kami. Kami baris menjadi dua barisan yang panjang di lorong asrama kami menunggu giliran untuk pangkas rambut. Ada yang sambil bergurau, ada yang merenung dan juga ada yang bersikap cuek. Setelah semua rambut terpotong jadilah gundul kepala kita hehehe. Ini baru kisah hari pertama saat kami berada dilokasi PRAKONDISI. Masih ada pengalaman-pengalaman yang asik dan menantang lagi untuk diceritakan.
Dalam PRAKONDISI itu kita benar-benar disiapkan untuk terjun ditempat penugasan, baik mental, fisik dan cara hidup kita. Seperti contoh kita mendapatkan gemblengan yang bertubi-tubi (maaf agak lebay), gertakan, push up, set up, lari, senam, bernyanyi roll depan, roll belakang, bersihin taman, baris-berbaris, dan bernyanyi serta ketahanmalangan. Ada juga yang menantang seperti listas alam, penyeberangan dan latihan ala militer lainnya.
Seperti mencari titik koordinat lokasi dimana kita harus benar-benar paham cara menggunakan kompas, karna kalau tidak sudah pasti kita semua akan tersesat dari tujuan semula.
Nah ini yang menyenangkan dan juga menantang saat penyeberangan basah. Sudah jelas kita basah-basah dechh. Kita dituntut berani menyeberangi kali hanya dibantu dengan seikat tali melintas ditengah kali, dimana tali tersebut sangat kendor. Otomatis kita harus bisa berenang kalau tidak bisa tahu sendiri gimana jadinya. Tidak sedikit dari kami yang meminum banyak air hhhhhhh. Tapi tenang yang jelas kita tidak akan tenggelam dech karna ditempat yang dalam sudah ada yang jaga hehhee.
Seperti reflyng kitapun diajarkan cara memasang tali pengaman dan diajarkan cara melunjur turunnya. Semua diajarkan dengan detail dan kamipun satu persatu melakukannya dan itu sangat mengasikkan. Terjun dari beberapa puluh meter rasanya sungguh mengasikkan.
Cara menggunakan kompas, cara mencari titik sasaran dan masih banyak lagi.
Rasa senang susah marah jengkel dendam menyelimuti selama PRAKONDISI, namun pada akhir-akhir PRAKONDISI suasana kekeluargaan, damai, haru mulai menyelimuti para peserta SM3T dan juga para pelatih dikarenakan akan perpisahan ini. Dan kami semua hanya mampu mengucapakan terimakasih banyak atas pembinaannya selama ini. Yachh meski ada tetesan-tetesan air mata di pipi hihihi. :(. Padahal sebelum perpisahan kita juga ada acara makan malam bersama para akademi tentara juga serta malam perpisahan itu juga kita mengadakan drama juga. ap
Setelah itu adaptasi saat tiba dilokasi penempatan. Nah ini nich yang membuat detak jantung naik turun. Karna baru pertama kali saya naik pesawat. Makanya jadi deg deg degan gitu. Pemandangan dari atas saat pesawat sudah berada diatas lokasi penempatan, terlihat daerah begitu indah dengan pantai yang begitu bersih dan air terlihat berwarna kehijauan karna masih alaminya. O.... Iya kebetulan saya duduk tepat dekat jendela jadi bisa liyat keluar dechh. Nah sesaat kemudian kita sampai juga ditempat pengabdian. Hati senang bercampur takud dan rasa yang lainnya bergejolak menjadi rasa tak menentu.
Sesaat bus dari Dinas setempay menjemput kami semua. Dan cerita kami telah dimulai sejak hari ini.
Setalah sampai di kantor Dinas Kab Alor. Kita semua disambut okeh Kadis beserta jajaranya serta dalam sambutan itu juga kita telah diberitahukan penempatan-penempatan kami nantinya. Setelah itu kita dibawa ke rumah jabatan bupati untuk disambut oleh Bupati Alor. Dalam sambutan tersebut juga termasuk penyerahan peserta SM3T dari UNY dan juga UNDIKSA yang diwakili oleh dosen UNY. Setelah selesai acara tersebut, kita rombongan SM3T UNY diantar ke hotel tempat kami menginap untuk beristirahat dan juga menunggu jembutan dari Kepsek-kepsek sekolah dimana kami ditempatkan. Nah... Suasana haru mulai terjadi dipagi harinya. Dimana teman-teman kami satu-persatu mulai dijemput oleh Kepsek masing-masing. Dan tentu saja hati kami semua berdebar menunggu giliran.

Tepat tanggal 5 September 2014, inilah perjalan pertama kalinya saya menuju ke tempat tugas saya. Dengan membawa perlengkapan seperlunya saya siap melakukan perjalanan ini. Saya dan pak keps pergi ke pelabuhan untuk menuju ke tempat tugas. Jangan heran kenapa kami ke pelabuhan, dikarenakan tempat tugas kami jauh dari kota Kalabahi dan harus melalui perjalanan laut sekitar 3-4 jam menggunakan kapal motor.

Cerita belum selesai tunggu kelanjutannya yaa hehehe

You Might Also Like: